Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada microgaming slot Rabu, 28 Februari 2024, mengaku kecuali kehadiran Angkatan Laut Cina di Laut Cina Selatan telah menimbulkan kekhawatiran. Walau begitu, Marcos menegaskan suasana itu tidak bakal membatasi negaranya mempertahankan wilayah maritimnya dan memelihara nelayan Filipina.
Penjaga pantai Filipina atau Philippine Coast Guard (PCG) mengumumkan telah menyaksikan kehadiran Angktan Laut Cina di dalam sebuah misi patroli menggunakan kapal Bureau of Fisheries plus Aquatic Resources (BFAR). Angkatan Laut Cina persisnya muncul di Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan pada akhir pekan lalu.
Kapal BFAR, menurut PCG, telah dibayangi dan diblokade kapal-kapal penjaga pantai Cina. Bukan hanya itu, kapal penjaga pantai Cina termasuk mengganggu distribusi bahan bakar ke nelayan-nelayan Filipina di kawasan.
“Kami tetap menolong nelayan-nelayan kami, yang mencari nafkah ke wilayah-wilayah pencarian ikan ini dan kita bakal tetap menolong mereka biarpun tersedia usaha blokade dan menghalang-halangi,” kata Marcos sebelum kunjungan kerja ke Australia.
Sebelumnya pada Januari 2024, Panglima militer Filipina Romeo Brawner mengumumkan Filipina bakal mengembangkan pulau-pulau di Laut Cina Selatan supaya lebih layak huni bagi pasukannya. Pulau-pulau berikut berada di wilayah perairan yang Manila klaim sebagai miliknya, di tengah ketegangan bersama dengan Cina atas laut yang diperebutkan di Asia tersebut.
Cina dan Filiphina sama-sama mengklaim punya hak wilayah di Laut Cina Selatan. Cina mengklaim nyaris seluruh wilayah Laut Cina Selatan dan mereka saling bertukar tuduhan atas tabiat agresif di jalan perairan strategis itu. Wilayah yang diklaim Cina bertumpang-tindih bersama dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara anggota ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 memutuskan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak punya dasar hukum
Selain Second Thomas Shoal, yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menduduki delapan wilayah lain di Laut Cina Selatan, dan menganggapnya sebagai anggota berasal dari ZEE-nya.Fitur-fiturnya termasuk pulau Thitu, pulau terbesar dan paling strategis di Laut Cina Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terdapat sekitar 480 km sebelah barat provinsi Palawan, Filipina